19 June 2009

Mental




Ada seorang anak tumbuh di sebuah keluarga kecil, dimasa perkembangannya, ada sesuatu di dalam keluarganya yang mempengaruhi perkembangan mentalnya, sehingga tidaklah heran kalau setelah dewasa, dia memiliki sedikit perbedaan karakter/kepribadian dengan teman-temannya atau orang-orang disekitarnya, Mungkin sebagian orang menganggapnya kurang normal.



Tapi begitulah yang terjadi apa adanya, Perkembangan kecerdasan dan mental seorang anak atau IQ/EQ sering dirusak para orangtua karena cara mengasuh, membimbing, serta membina anak pada "usia keemasan" (nol sampai enam tahun) dengan cara yang salah. Tidak jarang mereka yang sedikit mengalami ganguan perkembangan mental merasa hisupnya tidak berguna, tidak berarti dan lain-lainnya. Ada juga yang selalu merasa minder dalam segala pergaulannya atau dalam melakukan suatu tindakan, misalnya menjadi was-was, takut jika..., cemas, khawatir dll-nya, padahal jika tindakan itu dilakukan, apa yang mereka cemaskan, apa yang mereka khawatirkan tidak terjadi.

Semua orang terlahir dengan beberapa fungsi mental dasar seperti perhatian, sensasi, persepsi, dan memori. Jika mental dasar itu diproses, maka maka fungsi mental berkembang sehingga akhirnya terjadi perubahan dan perkembangan terhadap mental seiring dengan perkembangan fisik.

Tetapi, ada juga anak yang terlahir dengan kelainan mental, bisa karena faktor keturunan, faktor kerusakan jaringan otak karena obat, faktor ganguan metabolisme, atau karena faktor gizi. Gizi yang kurang pada balita sangat mempengaruhi perkembangan otak dan dapat menggangu perkembangan mental.

Mental, adalah sesuatu yang sangat esensial bagi semua orang, mental akan menentukan seberapa berharganya seseorang. Yang mana mentalmu ?, mental baja atau mental kerupuk ? atau mental kamu adalah mental minder ???, hanya sayalah yang tahu diriku yang sebenarnya.

0 comments:

Post a Comment